Kotbah minggu 20 Maret 2106
HARUS
MENGAMPUNI
Harga mahal yang harus dibayar oleh orang
kristen yang tidak mengampuni
Kali ini Tuhan berbicara mengenai
harga yang menakutkan yang harus dibayar oleh
orang yang tidak dapat mengampuni
dalam kehidupan di sini dan dalam kehidupan yang akan datang. “Raja itu
menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh
hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun
harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah
tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo- algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya. Maka Bapa -Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap
kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
(Matius
18:32-35)
Mari kita lihat
harga apa yang harus dibayar oleh orang-orang yang tidak mengampuni.
1.Orang
yang tidak mengampuni kehilangan kemerdekaannya
Dalam ayat di atas, sang tuan
menyerahkan hamba yang jahat dan tidak mengampuni
itu kepada algojo-aljogo. Dengan
kata lain, ia harus dihukum di dalam penjara. Yang menjadi pertanyaan adalah
“Dapatkah seseorang yang kehilangan kemerdekaannya merasa bahagia?” Menurut
pengamatan kita, mereka yang berada di dalam penjara dan mereka yang hidup dalam
negara komunis tidak terlihat bahagia; hal itu disebabkan mereka tidak memiliki
kemerdekaan.
Patrick Henry pernah berkata,
“Berikan kepadaku kemerdekaan atau berikan kepadaku
kematian.” Kemerdekaan adalah unsur
penting bagi kebahagiaan manusia.Ketika seseorang tidak mengampuni, ia telah
kehilangan kemerdekaannya. Karena alasan itu, seseorang menderita.
2.
Orang yang tidak mengampuni akan tersiksa
Dalam ayat di atas, kata-kata
“menyerahkan kepada algojo-algojo” muncul (ayat 34).
Dalam bahasa Yunani, “Algojo-algojo”
disebut ‘basanistais’. Basanistais bukan hanya disebut sedekar para penjaga
penjara, melainkan para penyiksa. Yaitu, mereka disebut sebagai pemecah masalah
yang menggunakan paksaan kepada orang yang bersalah dan keluarga mereka dengan
tujuan mengambil kembali uang yang mereka pinjam.
Pada zaman dulu, orang-orang sering
mengubur uang atau barang berharga mereka di
bawah tanah supaya aman. Sekalipun
mereka memerlukannya untuk membayar utang mereka, mereka berpura-pura bahwa
mereka tidak memiliki uang sama sekali. Dalam hal ini, sang pemberi utang akan
mempekerjakan para algojo untuk memaksa orang yang berhutang tersebut
menunjukkan tempat ia menyembunyikan uangnya. Para algojo ini akan menggunakan
siksaan sebagai alat untuk menemukan harta yang
dikubur. Dalam kamus Webster’s,
penyiksaan diartikan sebagai “sakit secara mental atau fisik” atau “memberikan
rasa sakit yang besar untuk menghukum, memaksa, atau untuk mendapatkan
kesenangan yang sadis.” Lalu, siapakah sebenarnya para algojo
ini –si pemecah masalah –yang
dimaksudkan oleh Yesus? Mereka adalah roh-roh jahat. Allah mengizinkan roh-roh
jahat untuk memberikan kesakitan secara fisik dan mental kepada mereka yang
tidak mau mengampuni sekalipun mereka adalah orang
-orang Kristen.
Hari-hari
ini, para dokter dan ilmuwan menghubungkan penyakit seperti radang sendi dan
kanker dengan hati yang tidak mengampuni dan hati yang terluka. Juga, banyak
penyakit yang berhubungan dengan hati yang tidak mengampuni. Dalam
kenyataannya, sejumlah besar penyakit, dan bahkan gangguan kuasa kegelapan,
berawal dari tidak adanya
pengampunan, hati yang dipenuhi dengan kebencian. Didalam banyak kasus, dimana
doa tidak mampu menyembuhkan penyakit dan melepaskan ikatan kuasa kegelapan,
penyebabnya terletak pada hati yang tidak mengampuni. Itulah sebabnya Yesus berkata
di dalam Markus 11:22-25, “Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada
Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung
ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya,
tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan
terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu
dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
3.Orang
yang tidak mengampuni tidak akan diampuni
“Maka Bapa-Ku yang di sorga akan
berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak
mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:35)
“Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau
kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
(Matius 6:14-15)
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa,
ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu
dalam hatimu terhadap seseorang,
supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus
11:25)
Janganlah kamu menghakimi, maka
kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu
menghukum, maka kamupun tidak akan
dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.” (Lukas 6:37)
Memang
mereka yang tidak mau mengampuni orang lain tidak akan diampuni juga oleh
Allah. Karena itu, kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
4.
Orang yang tidak mengampuni akan menghabiskan kehidupan kekalnya di neraka
Matius 18:34 “Maka marahlah tuannya
itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya.” Dalam ayat ini, kata-kata “sampai ia melunaskan seluruh hutangnya” menunjukkan kemungkinan mencapai batas akhir.
Ini adalah ekspresi yang kuat dari kekekalan dari ketidakmungkinan karena
mustahil bagi seseorang untuk membayar kembali sepuluh ribu talenta. Karena
itu, orang yang tidak mau mengampuni orang lain akan masuk ke neraka sekali pun
ia adalah orang Kristen.
Ada sebuah kesaksian dari seorang
pendeta di Filipina. Pendeta itu menjadi kaya dan sukses dalam bisnisnya,
tetapi ia memberontak terhadap panggilan Allah. ketidaktaatannya membawa ketidakberun
-tungan dalam hidupnya, ketika pada akhirnya ia dibawa ke rumah sakit karena
serangan jantung. Selama masa operasi, ia meninggal dunia dan melihat dirinya
sendiri berdiri di luar pintu surga. Di sana, ia melihat Yesus yang akan
mengadili ketidaktaatannya. Ia memohon kepada Tuhan dengan mengatakan bahwa
jika Allah memperpanjang hidupnya di bumi, maka ia akan melayani. Tuhan menjawab
doa yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh.
Sebelum jiwanya kembali ke tubuhnya,
Allah menunjukkan neraka kepadanya. Ia melihat ibu mertuanya terbakar neraka.
Ia sangat terkejut melihat pemandangan itu karena ibu mertuanya adalah seorang
Kristen yang setia ke gereja dan selalu menaikkan “doa pertobatan.” Keingintahuannya
membuat dia bertanya kepada Allah, “Mengapa ia berada di neraka?” Allah
menjawab, “Karena ia tidak mau mengampuni temannya, ia tidak bisa diampuni.”
Demikian juga mereka tidak mau mengampuni
tidak akan mendapatkan pengampunan,
dan harga yang harus dibayar atas dosa mereka adalah mereka akan dilempar ke
neraka.
Kejadian
berikutnya adalah di suatu pagi, beberapa waktu yang lalu, ketika terjadi
perbincangan dengan diaken di sebuah gereja, ia mengatakan bahwa ibu mertuanya
meninggal dunia tanpa mengampuni suaminya, yang telah sangat menyakiti hatinya
selama hidup pernikahan mereka. Diaken ini ingin tahu apakah ibu mertuanya
masuk surga. Dan Seung Woo Byun katakan kepadanya,“Jika ibu mertuamu meninggal
dunia tanpa memiliki pengampunan terhadap suaminya, saya yakin ia masuk neraka.”
Pesan penting bagi Saudara yang
masih memiliki orang tua yang sudah tua. Saudara harus dengarkan baik-baik.
Daripada mengganggap “Karena mereka percaya kepada Yesus, maka mereka pasti masuk
sorga,” pastikanlah bahwa orang tua Saudara bertobat dengan sungguh-sungguh
dari semua dosa mereka dan mengampuni orang
-orang yang belum mereka ampuni
sebelum mereka meninggal dunia. Ini adalah hal yang sangat penting karena
mereka yang tidak memiliki pengampunan terhadap orang lain tidak akan pernah
masuk sorga.
Tuhan
selalu berkata jujur kepada kita sehingga Dia mengatakan “Maka Bapa-Ku yang di
sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing
tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:35)
Perkataan “Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21) Perkataan ini
benar dan pasti akan terjadi. Ketika kita menerima perkataan Allah, kita harus
menerima perkataan itu sebagai suatu kebenaran. Kita harus takut dan gentar
terhadap perkataan Allah. Amin.
Seung Woo Byun, “Orang Kristen Masuk
Neraka,” (2006); Metanoia