Sabtu, 19 Maret 2016

HARUS MENGAMPUNI



Kotbah minggu 20 Maret 2106
HARUS MENGAMPUNI

Harga mahal yang harus dibayar oleh orang kristen yang tidak mengampuni
Kali ini Tuhan berbicara mengenai harga yang menakutkan yang harus dibayar oleh
orang yang tidak dapat mengampuni dalam kehidupan di sini dan dalam kehidupan yang akan datang. “Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo- algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa -Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius
18:32-35)
Mari kita lihat harga apa yang harus dibayar oleh orang-orang yang tidak mengampuni.

1.Orang yang tidak mengampuni kehilangan kemerdekaannya
Dalam ayat di atas, sang tuan menyerahkan hamba yang jahat dan tidak mengampuni
itu kepada algojo-aljogo. Dengan kata lain, ia harus dihukum di dalam penjara. Yang menjadi pertanyaan adalah “Dapatkah seseorang yang kehilangan kemerdekaannya merasa bahagia?” Menurut pengamatan kita, mereka yang berada di dalam penjara dan mereka yang hidup dalam negara komunis tidak terlihat bahagia; hal itu disebabkan mereka tidak memiliki kemerdekaan.
Patrick Henry pernah berkata, “Berikan kepadaku kemerdekaan atau berikan kepadaku
kematian.” Kemerdekaan adalah unsur penting bagi kebahagiaan manusia.Ketika seseorang tidak mengampuni, ia telah kehilangan kemerdekaannya. Karena alasan itu, seseorang menderita.

2. Orang yang tidak mengampuni akan tersiksa
Dalam ayat di atas, kata-kata “menyerahkan kepada algojo-algojo” muncul (ayat 34).
Dalam bahasa Yunani, “Algojo-algojo” disebut ‘basanistais’. Basanistais bukan hanya disebut sedekar para penjaga penjara, melainkan para penyiksa. Yaitu, mereka disebut sebagai pemecah masalah yang menggunakan paksaan kepada orang yang bersalah dan keluarga mereka dengan tujuan mengambil kembali uang yang mereka pinjam.
Pada zaman dulu, orang-orang sering mengubur uang atau barang berharga mereka di
bawah tanah supaya aman. Sekalipun mereka memerlukannya untuk membayar utang mereka, mereka berpura-pura bahwa mereka tidak memiliki uang sama sekali. Dalam hal ini, sang pemberi utang akan mempekerjakan para algojo untuk memaksa orang yang berhutang tersebut menunjukkan tempat ia menyembunyikan uangnya. Para algojo ini akan menggunakan siksaan sebagai alat untuk menemukan harta yang
dikubur. Dalam kamus Webster’s, penyiksaan diartikan sebagai “sakit secara mental atau fisik” atau “memberikan rasa sakit yang besar untuk menghukum, memaksa, atau untuk mendapatkan kesenangan yang sadis.” Lalu, siapakah sebenarnya para algojo
ini –si pemecah masalah –yang dimaksudkan oleh Yesus? Mereka adalah roh-roh jahat. Allah mengizinkan roh-roh jahat untuk memberikan kesakitan secara fisik dan mental kepada mereka yang tidak mau mengampuni sekalipun mereka adalah orang
-orang Kristen.
Hari-hari ini, para dokter dan ilmuwan menghubungkan penyakit seperti radang sendi dan kanker dengan hati yang tidak mengampuni dan hati yang terluka. Juga, banyak penyakit yang berhubungan dengan hati yang tidak mengampuni. Dalam kenyataannya, sejumlah besar penyakit, dan bahkan gangguan kuasa kegelapan,
berawal dari tidak adanya pengampunan, hati yang dipenuhi dengan kebencian. Didalam banyak kasus, dimana doa tidak mampu menyembuhkan penyakit dan melepaskan ikatan kuasa kegelapan, penyebabnya terletak pada hati yang tidak mengampuni. Itulah sebabnya Yesus berkata di dalam Markus 11:22-25, “Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

3.Orang yang tidak mengampuni tidak akan diampuni
“Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:35)
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6:14-15)
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu
dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus 11:25)
Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu
menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.” (Lukas 6:37)
Memang mereka yang tidak mau mengampuni orang lain tidak akan diampuni juga oleh Allah. Karena itu, kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

4. Orang yang tidak mengampuni akan menghabiskan kehidupan kekalnya di neraka
Matius 18:34 “Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.” Dalam ayat ini, kata-kata “sampai ia melunaskan seluruh hutangnya”  menunjukkan kemungkinan mencapai batas akhir. Ini adalah ekspresi yang kuat dari kekekalan dari ketidakmungkinan karena mustahil bagi seseorang untuk membayar kembali sepuluh ribu talenta. Karena itu, orang yang tidak mau mengampuni orang lain akan masuk ke neraka sekali pun ia adalah orang Kristen.
Ada sebuah kesaksian dari seorang pendeta di Filipina. Pendeta itu menjadi kaya dan sukses dalam bisnisnya, tetapi ia memberontak terhadap panggilan Allah. ketidaktaatannya membawa ketidakberun -tungan dalam hidupnya, ketika pada akhirnya ia dibawa ke rumah sakit karena serangan jantung. Selama masa operasi, ia meninggal dunia dan melihat dirinya sendiri berdiri di luar pintu surga. Di sana, ia melihat Yesus yang akan mengadili ketidaktaatannya. Ia memohon kepada Tuhan dengan mengatakan bahwa jika Allah memperpanjang hidupnya di bumi, maka ia akan melayani. Tuhan menjawab doa yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh.
Sebelum jiwanya kembali ke tubuhnya, Allah menunjukkan neraka kepadanya. Ia melihat ibu mertuanya terbakar neraka. Ia sangat terkejut melihat pemandangan itu karena ibu mertuanya adalah seorang Kristen yang setia ke gereja dan selalu menaikkan “doa pertobatan.” Keingintahuannya membuat dia bertanya kepada Allah, “Mengapa ia berada di neraka?” Allah menjawab, “Karena ia tidak mau mengampuni temannya, ia tidak bisa diampuni.” Demikian juga mereka tidak mau mengampuni
tidak akan mendapatkan pengampunan, dan harga yang harus dibayar atas dosa mereka adalah mereka akan dilempar ke neraka.
Kejadian berikutnya adalah di suatu pagi, beberapa waktu yang lalu, ketika terjadi perbincangan dengan diaken di sebuah gereja, ia mengatakan bahwa ibu mertuanya meninggal dunia tanpa mengampuni suaminya, yang telah sangat menyakiti hatinya selama hidup pernikahan mereka. Diaken ini ingin tahu apakah ibu mertuanya masuk surga. Dan Seung Woo Byun katakan kepadanya,“Jika ibu mertuamu meninggal dunia tanpa memiliki pengampunan terhadap suaminya, saya yakin ia masuk neraka.”
Pesan penting bagi Saudara yang masih memiliki orang tua yang sudah tua. Saudara harus dengarkan baik-baik. Daripada mengganggap “Karena mereka percaya kepada Yesus, maka mereka pasti masuk sorga,” pastikanlah bahwa orang tua Saudara bertobat dengan sungguh-sungguh dari semua dosa mereka dan mengampuni orang
-orang yang belum mereka ampuni sebelum mereka meninggal dunia. Ini adalah hal yang sangat penting karena mereka yang tidak memiliki pengampunan terhadap orang lain tidak akan pernah masuk sorga.
Tuhan selalu berkata jujur kepada kita sehingga Dia mengatakan “Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:35)
Perkataan “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21) Perkataan ini benar dan pasti akan terjadi. Ketika kita menerima perkataan Allah, kita harus menerima perkataan itu sebagai suatu kebenaran. Kita harus takut dan gentar terhadap perkataan Allah. Amin.
Seung Woo Byun, “Orang Kristen Masuk Neraka,” (2006); Metanoia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar