Sabtu, 12 Desember 2015

PEMENANG KEHIDUPAN

13 DESEMBER 2015
PEMENANG KEHIDUPAN
1 SAMUEL 17

Dalam hidup yang penuh perjuangan dan peperangan ini, kita tidak diciptakan untuk jadi pecundang untuk jadi pemenang, bahkan ‘lebih dari pemenang’. Kita disebut ‘lebih dari pemenang’ sebab kita memiliki Allah yang hebat, yang telah menang mengalahkan sakit penyakit, kutuk, dan segala macam penderitaan. Haleluya!
1 Samuel 17: 49-51, “lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.
Lewat kisah di atas, kita dapat melihat bahwa Daud bukanlah tentara yang terlatih dan berpengalaman. Pelatihan Daud ada di padang melawan singa dan beruang yang hendak memangsa dombanya. Walau kemampuan berperang Daud nol, dibandingkan dengan Goliat yang dilatih berperang sejak lahir dan laksana mesin pembunuh bagi bangsa Israel, apapun alasannya, sebenarnya tidak ada satupun yang menjamin kemenangan ada di pihak Daud.
Hal itu sama seperti kehidupan ini, yang adalah peperangan dan kita berada di dalamnya. Segala sesuatu dapat terjadi, namun kita harus memiliki sikap yang benar supaya dapat memenangkan medan pertempuran yang ada. Bukan dengan kuat gagah kita, tetapi oleh kuasa Tuhan yang hidup yang memampukan kita dapat tampil sebagai pemenang. ‘Raksasa’ apa yang kita hadapi dalam hidup kita? Penyakit, kemiskinan, goncangan dalam keuangan ataupun keluarga? Janganlah takut, sebab bersama Tuhan kita dapat memenangkan pertempuran melawan nereka dan mujizat luar biasa dapat terjadi dalam kehidupan kita. Belajarlah dari Daud agar dapat memenangkan pertempuran melawan ‘Goliat’ dalam kehidupan kita (1Samuel 17:26-27).

1. Seorang pemenang harus dapat melihat dengan benar.
Bangsa Israel melihat Goliat yang sama dengan Daud. Bedanya Daud menggunakan cara pandang yang benar, sehingga dia memperoleh kemenangan yang gilang gemilang. Gunakan cara pandang yang benar terhadap masalah-masalahmu. Gunakan cara pandang Tuhan agar kita memperoleh kemenangan yang telah ditentukan Tuhan untuk menjadi bagian kita.

2. Seorang pemenang harus berharap dengan benar .
Pengharapan itu seperti sauh bagi kita. Karena itu, agar tidak kalah oleh badai hidup ini, kita harus meletakkan pengharapan kita kepada ‘Batu Karang Yang Teguh’, yaitu Yesus Kristus. Karena pengharapan kita terhadap Tuhan tidak pernah mengecewakan. Haleluya!

3. Seorang pemenang harus mendengar dengan benar
Daud mendengar kata-kata negatif dari Saul yang mengatakan bahwa tidak mungkin menang melawan Goliat. Namun Daud memilih untuk menutup telinganya dan mendengar perkataan ‘Sang Raja’ yang sesungguhnya. Dengarlah perkataan-Nya, jangan mendengar apa yang dikatakan oleh dunia ini. Ketika kita memilih mendengar perkataan dunia ini, kita akan kecewa dan takut, namun ketika kita merenungkan FirmanNya, maka kita akan kuat dan dimampukan menghadapi segala tantangan dalam hidup ini.

4. Seorang pemenang       harus berkata-kata dengan benar (1 Samuel 17:46)
Ketika kita tahu bahwa perkataan kita berkuasa, maka kita akan berhati-hati menggunakan lidah kita untuk berkata-kata. Hentikan berkata gosip dan sia-sia. Gunakan perkataan positif yang membangun supaya nama Tuhan dipermuliakan dalam hidup kita.

5. Seorang pemenang harus bersikap dengan benar (ay 32)
Sikap menentukan hasil, dan sikap yang benar menentukan hasil yang benar pula. Ambil sikap yang benar supaya hasil yang kita peroleh adalah hasil yang benar pula.

6. Seorang pemenang harus bertindak dengan benar (ay 40)
Daud mengalahkan Goliat dengan tongkatnya yang sederhana yang biasa dia gunakan untuk membunuh singa dan beruang, bukan dengan ketopong atau pedang milik kakak-kakaknya. Tuhan punya cara tersendiri untuk memberkati kita, bukan dengan ‘cara orang lain’. Tuhan punya jutaan cara untuk memulihkan dan memberkati kita, dengan caraNya tersendiri, bukan dengan ‘cara orang lain’.

Taatlah kepada perkataan Tuhan. Saat Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu, maka kita harus bertindak. Iman itu perlu tindakan nyata. Lakukan apa yang Tuhan katakan, maka jerih payah kita dalam Kristus tidak akan sia-sia. Tuhan sendiri yang akan membawa kita kepada kemenangan demi kemenangan dan nama Tuhan dipermuliakan. Bersama Tuhan kita akan menang melawan ‘Goliat-Goliat’ dalam hidup kita. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar