Sabtu, 05 September 2015

BANGUNLAH MEZBAH DOAMU



BANGUNLAH MEZBAH DOAMU
KEJ 26:25 IBR 13:10-16

B
angunlah Mezbah Doamu; merupakan suatu kalimat yang berupa himbauan – ajakan, bisa juga berupa perintah. Kita perlu terlebih dahulu mengerti apa yang dimaksud dengan Mezbah. Mezbah atau Altar dalam pengertian bahasa Ibrani artinya adalah suatu tempat penyembelihan atau tempat korban. Mezbah adalah suatu tempat di mana orang-orang Israel melaksanakan ritual keagamaan mereka dengan membawa persembahan berupa beberapa jenis korban kepada Tuhan sebagai suatu bentuk penyembahan. Korban yang mereka persembahkan dapat berupa hasil panen atau seekor burung atau seekor kambing atau seekor domba, seekor lembu, atau seekor kerbau. Semua itu dilakukan untuk menghormati Tuhan (dengan biaya pribadi).
PERHATIKAN Ibr 13:10, sepenggal kalimat yang mengatakan “Kita mempunyai suatu mezbah”. Ketahuilah bahwa Mezbah penyembahan kita sekarang ini tidaklah sama dengan mezbah pada masa Perjanjian Lama. Penyembahan kita sesuai dengan Perjanjian Baru, telah diperbaharui atau disempurnakan oleh Yesus sehingga menjadi lebih baik dari penyembahan dengan cara Musa dalam Perjanjian Lama. Mezbah Perjanjian Baru didasarkan pada kasih karunia, sedangkan Mezbah Perjanjian Lama didasarkan pada Hukum Taurat.
Ibr 13:15 mengatakan “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.”
Ayat tersebut menyatakan bahwa kita harus melakukan penyembahan pada mezbah yang baru – bukan dengan mempersembahkan korban sembelihan atau korban bakaran, tetapi dengan korban syukur atau korban pujian, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan.
Mengucap syukur kepada Tuhan memang mudah ketika segala sesuatunya berlangsung dan berjalan dengan baik. Tetapi bagaimana jika persoalan demi persoalan menekan secara kontinu menekan kehidupan kita? Umumnya tidak mudah untuk mengucap syukur jika mengalami PHK, atau ketika pasangan sakit atau anak tercinta terjerumus narkoba. Tetapi, mari kita tiru Matthew Henry, seorang ahli Alkitab dari Inggris, yang pada suatu ketika mengalami kecopetan. Setelah mengalami peristiwa itu, ia menulis dalam buku hariannya: “Izinkanlah aku mengucap syukur, pertama karena aku belum pernah mengalami kecopetan sebelumnya. Kedua, karena mereka hanya mengambil dompetku dan mereka tidak mengambil nyawaku. Ketiga, karena isi dompetku tidak banyak. Dan keempat aku mengucap syukur karena akulah yang dicopet, dan bukan aku yang mencopet.” (cerita kartu ATM yang tertinggal). Kita orang-orang Indonesia, mempunyai budaya “untung”. “Untung hanya dapur yang kebakaran, bukan seluruh bangunan rumah.” “Untung hanya kaki yang diamputasi, masih jauh dari jantung.” Karena itu sebagai orang Indonesia, kita seharusnya tidak sulit untuk mengucap syukur dalam keadaan apapun.
Penulis Kitab Ibrani (ayat 15) menghimbau agar kita senantiasa (kapan?) mempersembahkan korban syukur, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan.

Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan Mezbah yang baru? Mezbah yang baru adalah suatu tempat dimana kita bisa datang kepada Tuhan dan bersekutu bersama Dia. Bersekutu dengan Dia dapat diilustrasikan seperti yang terjadi pada waktu Adam dan Hawa ketika berada di Taman Eden, mereka dapat menikmati keintiman bersama Tuhan dan mereka menikmati tinggal di rumah mereka bersama Sang Pencipta yang Maha Kuasa.
Kitab Ibrani menghimbau atau mengajak bahkan memerintahkan umatnya untuk Membangun mezbah doa kita masing-masing. Apa alasannya ? ada apa dibalik mezbah doa?  ALASANYA

1. Mezbah Doa Adalah Suatu Tempat Perjanjian
Mengapa Mezbah Doa disebut Mezbah Perjanjian?
Marilah kita baca Kej 8:20-21
(20) Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (21) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.”
Dalam ayat-ayat tersebut kita membaca bahwa Nuh mendirikan sebuah mezbah untuk menyembah Tuhan setelah banjir menghancurkan bumi. Di mezbah ini Tuhan berbicara kepada Nuh dan memberikan sebuah janji kepada seluruh ciptaan-Nya. Ayat 20: Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN …. Ayat 21: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi…. Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.” Mezbah tersebut menjadi suatu tempat perjanjian.
Selanjutnya dalam Kej 12:7 kita membaca suatu janji yang diberikan kepada Abram, yang kemudian dikenal dengan nama Abraham.
(7) Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.”
Kita melihat janji ini dijelaskan lagi dengan lebih rinci di dalam Kej 15:18 dengan janji
(18) Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat.”
Mezbah tersebut menjadi suatu tempat perjanjian. Inilah penjelasan yang menyatakan mezbah doa kita sekarang ini adalah Mesbah Perjanjian! Dan, apa janji Tuhan kepada kita?
 A.Kita Tidak Akan Ditinggalkan
B.Kita Mempunyai Masa Depan Yang Penuh Harapan.

2. Mezbah Doa Adalah Suatu Tempat Perlindungan
Mengapa Mezbah Doa disebut Mezbah Perlindungan?
1 Raj 1:51 ?Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: “Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang.”
1 Raj 2:28 Ketika kabar itu sampai kepada Yoab–memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom–maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.
Kisah ini adalah suatu kisah lainnya dalam Perjanjian Lama yang dapat memberikan ilustrasi mengenai pentingnya Mezbah. Salomo baru saja diangkat menjadi Raja ketika Daud, ayahnya meninggal dunia. Tetapi ketika Daud beranjak menjadi tua, anaknya yang lain, Adonia, dengan bantuan Yoab dan Abyatar, naik tahta dan mengangkat dirinya sendiri menjadi raja.
Ketika Salomo datang sebagai Raja yang baru, Adonia takut akan kesalahannya. Ia lari ke suatu tempat perlindungan, atau tempat yang aman. Ia lari ke Bait Allah dan memegangi tanduk ?tanduk mezbah. Yoab melakukan hal yang sama ketika ia juga menyadari bahwa ia pantas dibunuh. Sebenarnya kita juga adalah orang-orang yang lemah yang mudah dibinasakan oleh lawan kita siiblis atau persoalan-persoalan yang berat menghimpit dll, tapi sesungguhnya ada tanduk mezbah yang bisa kita pegang yaitu Yesus Kristus, seperti yang diberitakan oleh Pemazmur :
Mzm 46:2-4 “(2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. (3) Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; (4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela”
Dengan demikian dinyatakan kepada kita bahwa kini kita memiliki sebuah Mezbah Perlindungan dimana kita dapat datang dan menemukan perlindungan terhadap musuh-musuh kita, tempat beristirahat ketika kita merasa letih-lesu dan berbeban berat, tempat untuk menemukan kekuatan ketika kita lemah, dan tempat untuk menemukan pertolongan dari semua persoalan-persoalan kita.

3.Mezbah Doa Adalah Suatu Tempat Mujizat
Mengapa Mezbah Doa disebut Mezbah Mujizat?
Dalam 1 Raj 18:19-39 kita melihat kekuatan Allah yang supra-natural bekerja melalui nabi Elia. Tuhan telah meminta Elia untuk memanggil dan mengumpulkan semua nabi Baal dan Asyera bersama-sama untuk menyaksikan suatu pertunjukan yang luar biasa. Baik nabi-nabi Baal maupun Elia, masing-masing membangun sebuah mezbah, menaruh kayu di atasnya, dan kemudian meletakkan lembu yang sudah dipotong-potong di atas kayu itu. Ujiannya sekarang adalah Tuhan siapa yang akan membakar mezbahnya dengan api?
Dari pagi hingga petang nabi-nabi Baal memanggil tuhannya, tetapi tidak ada jawaban. Sekarang Elia mulai mengejek mereka sehingga mereka berseru dengan lebih keras dan menoreh-noreh tubuh mereka dengan pedang. Tetapi tidak ada sesuatu apapun yang terjadi sampai malam. Elia lalu menyiapkan mezbahnya dan bahkan menyiraminya dengan air. Ia lalu naik ke depan dan berdoa secara sederhana dan mujizat terjadi.
1 Raj 18:36-39 ?(36) Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. (37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” (38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. (39) Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!”
                       
Percayalah HFCC, sesungguhnya kita memiliki sebuah Mezbah dimana hal yang supra-natural menjadi nyata.Disinyalir, seringkali kita tidak menghargai mezbah sebagaimana mestinya. Seringkali kita tidak memiliki iman untuk percaya bahwa Tuhan dapat melakukan sesuatu di dekat mezbah. Seringkali kita terlalu sibuk sehingga tidak datang dan menghabiskan waktu bersama Tuhan di dekat Mezbah. Seringkali kita berpikir bahwa mezbah ini hanya ada di dalam ruang gereja, sebagai tempat satu-satunya untuk mengadakan mujizat. Tetapi sesungguhnya, Mezbah kita haruslah menjadi suatu tempat di mana karunia roh mengalir dengan bebas. Mezbah kita haruslah menjadi tempat dimana keluarga dipulihkan dan dibangun kembali, dimana kebutuhan finansial dicukupi, dimana tubuh jasmani disembuhkan dari sakit penyakit, dimana kecanduan dibebaskan, dimana hidup diubahkan melalui kuasa mujizat Tuhan. Kita memiliki suatu mezbah dimana Tuhan yang Maha Kuasa bersemayam disana dan Dia rindu untuk menurunkan api dari surga bagi umat-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar