KOTBAH
MINGGU 16 AGUSTUS 2015
TIME
FOR FAMILY
Apa yang sesungguhnya terjadi di dalam keluargaku?
Keluarga hari-hari ini lebih disibukkan dengan
kegiatan masing-masing anggota keluarga (anak sekolah, orang tua bekerja)
sehingga waktu untuk keluarga tidak ada, mezbah doa tidak ada.
Kepekaan
yang mendalam terhadap krisis keluarga begitu nyata hari-hari ini. Keluarga
mendapatkan banyak serangan dan tekanan dalam mengarungi kehidupan. Serangan
pergaulan bebas (free sex), Narkoba, biaya hidup yang semakin berat dan masih
banyak lagi tekanan yang berakibat pada menurunnya komunikasi terhadap anggota
keluarga yang lainnya.
TANTANGAN
KELUARGA INDONESIA
Jumlah
penduduk Indonesia adalah 237.556.363 orang:
• 119.507.580 laki-laki ( 50,3 %
) dan
• 118.048.783 perempuan ( 49,7 %
)
Menurut
data dari Penduduk Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana / Badan
Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) 2011 ada 63,548,284
keluarga dimana 43,87 % dari mereka hidup dalam kemiskinan , dengan
karakteristik :
1.
Tidak
memiliki rumah 13,6 juta ( 22 % ) ,
2.
air
bersih tidak tersedia 50 % ,
3.
Sanitasi
hygenic tidak tersedia ( 45 % ) ,
4.
Pendidikan
di bawah SMP 68,87 % ,
5. Tidak tamat SD 18.15 % ,
pengangguran 10,97 %
Jumlah
anak putus sekolah
•
SMP
adalah 1.3 juta
•
SMA
adalah 3.8 juta
Data
ini menunjukkan betapa rendahnya kualitas keluarga Indonesia , 1 dari 2
keluarga adalah keluarga miskin .
Dalam
lima tahun terakhir , jumlah perceraian telah meningkat 100 %. 200 ribu
pasangan yang bercerai setiap tahun di pengadilan agama Islam . Ini berarti
setiap jam ada 30 keluarga perceraian .
Tuhan
mengingatkan setiap keluarga menikmati tanah yang penuh dengan susu dan madu (
Ul 6: 4-9), ini adalah janji Tuhan kepada bapa Abraham (kej 12:1-4, 18:19).
Kej 18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan
kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN,
dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada
Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.
Iman
itu harus diteruskan kepada anak cucu Abraham, dengan cara mengingatkan kepada
anak cucu tentang kebaikkan Tuhan,
Apa
yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
UL 6:6-7
Apabila
di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan
dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN Allah kita? maka haruslah engkau menjawab anakmu itu:
Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari
Mesir dengan tangan yang
kuat.
UL
6:20-21
Tugas ini diberikan kepada orang tua, untuk senantia
membimbing anak-anak mereka kepada jalan yang telah Tuhan tentukan dan
tetapkan.
didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat
Tuhan Efesus 6:4
INI BISA TERJADI BILA DALAM KELUARGA
ADA WAKTU BERSAMA
Dapatkah
Gereja melanjutkan Iman ke Generasi Selanjutnya Tanpa Melibatkan
Keluarga ?
“Orang
tua adalah pembentuk utama iman dan kehidupan pada anak-anak mereka ; dan peran
gereja adalah untuk bermitra dengan keluarga dalam proses tersebut . (Professor
Ben Freudenburg )”
Gereja dengan keluarga ibarat burung yang memiliki 2
sayap, sayap itu harus berfungsi sempurna untuk menghasilkan generasi Illahi
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa
tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Amsal
22:6
HOW – mendidik seorang anak
WHAT – menurut jalan yang
patut baginya dan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau dibentuk
STANDARD – maka pada masa
tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu
SEDIAKANLAH WAKTU UNTUK BERSAMA DENGAN
KELUARGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar