WAKTU UNTUK KELUARGA
Banyak orang bilang "ah,
yang penting kan kualitasnya, bukan kuantitasnya...". Ini adalah kalimat
yang sering meluncur dari mulut mereka yang sudah berkeluarga namun sibuk
bekerja. Dengan alasan ini merekapun melanjutkan kehidupan seolah sudah
melakukan prinsip yang paling oke. Tapi benarkah? Kualitas itu penting. Tapi
benarkah itu membuat kuantitas menjadi tidak penting?
Pada suatu hari seorang pengusaha kaya raya
yang memiliki 2 perusahaan raksasa dan sangat terkenal berada di akhir hidupnya
akibat kanker ganas. Ketika nafasnya tinggal satu-satu, ia menyebut sebuah
permintaan terakhir. Permintaan itu tidak berbunyi "bawakan aku uang
milyaran dari bank..". Tidak juga berbunyi "apakah beritaku sudah
masuk tv?" Tapi pesan itu berbunyi "Aku ingin melihat istri dan
anak-anakku. Aku ingin bersama mereka sebelum aku mati...". Ternyata yang
paling penting dalam hidup seseorang bukanlah karir atau kesibukan atau harta.
Yang paling penting bagi seseorang adalah hubungan dengan keluarga dan orang terdekat.
Dari situ kita bisa melihat bahwa sebenarnya prioritas seharusnya ditujukan lebih untuk membangun hubungan dengan keluarga ketimbang perihal lain dalam hidup. Jika demikian, bukan hanya kualitas yang penting, tapi kuantitas juga. Bagaimana mungkin sebuah hubungan bisa dibangun dengan dalam jika waktu yang dicurahkan begitu terbatas?
Jika kita seorang pemimpin di kantor, atau seorang pekerja biasa, suatu hari nanti posisi kita bisa digantikan orang lain. Namun sebagai seorang ayah atau ibu atau anak, posisi itu tak tergantikan. Kalau seorang ayah tidak ada, artinya dia tak ada. Tidak mungkin seorang pria tak dikenal datang dan berperan sebagai ayah untuk menggantikan ketidakhadirannya. Karena itu, maksimalkan waktu anda untuk melaksanakan peran anda ditengah keluarga.
Ada tiga cara untuk membuatnya praktikal:
1. Jadwalkan waktu regular bersama. Ini harus dimulai dengan sebuah komitmen
Sangat
penting untuk "mengada-adakan" waktu setiap hari untuk dihabiskan
bersama keluarga. Bangun pagi dan berdoa bersama, makan malam bersama, ke mall
bersama, ke tempat ibadah berdama, dan lainnya, harus sesuatu yang menjadi
prioritas waktu.
2.
Ketahui hal-hal atau waktu terpenting untuk anggota keluarga anda. Anda harus
menyelidiki setiap hari, kapan anggota keluarga anda paling membutuhkan anda.
Jika anda sudah tahu, dahulukan itu dan berusahalah untuk selalu ada untuk
mereka.
3. Janganpernah untuk tetap berhubungan dengan keluarga lewat telepon selain secara fisik. Itu bukan sebagai pengganti, dapi sebagai pelengkap. Sebisa mungkin perbanyak waktu dengan mereka.
Perlu anda ketahui bahwa menurut penelitian, keluarga yang rusak dengan anak-anak yang kecanduan obat terlarang dan depresi atau istri yang selingkuh, disebabkan oleh kurangnya waktu yang dihabiskan bersama dengan keluarga. Jadi, bukan hanya kualitas, tapi kuantitas pun penting jika menyangkut hubungan keluarga. Setuju?
3. Janganpernah untuk tetap berhubungan dengan keluarga lewat telepon selain secara fisik. Itu bukan sebagai pengganti, dapi sebagai pelengkap. Sebisa mungkin perbanyak waktu dengan mereka.
Perlu anda ketahui bahwa menurut penelitian, keluarga yang rusak dengan anak-anak yang kecanduan obat terlarang dan depresi atau istri yang selingkuh, disebabkan oleh kurangnya waktu yang dihabiskan bersama dengan keluarga. Jadi, bukan hanya kualitas, tapi kuantitas pun penting jika menyangkut hubungan keluarga. Setuju?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar